Senin, 27 September 2010

Ma’rifatullah(ALLAH

Kalau seseorang ditanya mengenai: "Apa atau siapa Muhammad itu?" Jawaban yang benar dan dapat dimengerti adalah, bahwa Muhammad itu seorang manusia, ia sebagai Rasul Allah dan penutup para nabi. Tetapi jika yang ditanyakan itu mengenai: "Apa atau siapa Allah itu?"
Pertanyaan tersebut tidak setiap muslim dapat memberikan keterangan secara benar dan yang dapat difahami, meskipun orang yang mengaku muslim sangat sering mengucapkan kata-kata Allahgt , dan bersumpah dengan ucapan "Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah". Namun sejauh mana pemahamannya tentang ucapan syahadat tersebut, maka masih perlu dipertanyakan kembali bahwa:
1. Siapa Allah itu?
2. Sejak kapan Anda mengenai Allah?
3. Bagaimana perkenalan Anda dengan Allah?
4. Bagaimana cara menyaksikan Allah dan siapa saksinya?
5. Mengapa Anda hanya mengakui Allah saja sebagai ilah?
A. SIAPA ALLAH ITU?
A.1Mengenai Kadar Allah yang Semestinya
Untuk mengetahui cara ber-marrifat kepada Allah harus bersumber dari Allah sendiri, sebab mahluk tidak akan sanggup mengetahui Allah kecuali Dia sendiri yang memperkenalkan diri kepada makhluk-Nya. Orang yang memperkirakan Allah dengan persangkaannya saja tidak akan mengenal Allah dengan kadar yang semestinya.
Dalam al-Qur'an Surat Al-Hajj (22): 74, Allah berfirman:
"Mereka tidak meng-kadarkan Allah dengan sebenar-benamya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (Q.S. Al-Hal (22): 74)
Mengkadar-kan dapat berarti menentukan, menetapkan, mendefinisikan, mengenal dan mengetahui. Di dalam masalah kadar Allah ini Nabi Muhammad shallah alaihi wasasam sendiri tidak berani memperkirakan sebelum Allah subhanallah wata’ala sendiri yang menjelaskan dengan wahyu-Nya.
Suatu ketika Nabi Muhammad shalallah alaihi wasalam pernah didatangi orang-orang kafir Quraisy; dengan rasa angkuh mereka mendefinisikan Latta, 'Uzza, dan Manat secara gamblang sambil mengejek Nabi Muhammad’ yang tidak dapat mendefinisikan Allah. Pada saat itu turunlah wahyu Allah sebagai jawabannya:


katakanlah (hai Muhammad): "Dia-lah Allah, yang Ahad (Maha Esa), Allah adalah yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.' (Q. S. Al-lkhlash (112): 1-4)

Dikatakan bahwa Allah adalah yang Ahad karena Dia tidak berserikat atau tidak bersekutu. Ash-Shamad yaitu berdiri sendiri tanpa membutuhkan sesuatu pun dari makhluk ciptaan-Nya sedangkan seluruh makhluk bergantung penuh kepada-Nya. Allah tidak beranak seperti makhluk dan tidak pula diperanakkan oleh sesuatu. Allaha bukan dikeluarkan oleh sesuatu, tidak membagi sifat Ilahiyah kepada makhluk dan tidak bersifat Ilahiyah karena keluar dari sesuatu. Dia tidak berunsur dan tidak pula terdiri dari gabungan Ilahiyah, bukan seperti keyakinan Trinitas pada ajaran Nasrani dan tidak sebagaimana kepercayaan terhadap Brahma¬Wisnu-Syiwa. Setiap yang maujud ini karena ada¬Nya Allah. Dia tidak dapat didefinisikan seperti tumpukan batu berhala, tidak berunsur benda padat, cair, atau gas, tidak berbentuk dan tidak berwarna, tidak serupa dengan ruh dan makhluk halus, tidak dapat diumpamakan dengan sesuatu atau tiada apa dan siapa pun yang serupa. dengan Allah; Demikian itulah Allah, dan Maha Suci Allah dari apa yang mereka perserikatan dengan-Nya.
A.2. Dalil-dalil Mengenal Allah*
Untuk dapat mengenal Allah lebih lanjut banyak ayat-ayat diturunkan untuk menjelaskan-Nya, misalnya dapat dikutip dan susunan kalimat seperti:
• Allah adalah (Q.S Thaahaa(20): 8)
Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang baik),
• Dialah Allah (Q.S. al-Hasyr(59): 22)
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
• Dan Dialah Allah (Qs al-An’am(6):(3)
Dan dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.
• Sesungguhnya Aku adalah Allah (Qs. Al-Qashash (28):(30)

30. Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, Sesungguhnya Aku adalah Allah, Robb semesta alam

• Sesungguhnya aku inilah Allah (Qs Thaahaa):(20).14)

Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Ilah (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

• Sesungguhnya Akulah Allah itu (Qs. an-Naml(27):9)

(Allah berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

• Yang demikian itu adalah Allah (Qs.al-Mu’min(40):62)

Yang demikian itu adalah Allah, Robbmu, Pencipta segala sesuatu, tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia; Maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?
Dari keterangan diatas di tambah lagi mengenai Asmaul-Husna Ayat kursi dan sebagainya seperti kalimat yang tersusun di bawah ini
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang Maha suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Qs.al-Hasr (59):22’23’24)
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar